Hendi Minta ASN Beri Contoh yang Baik


22 September 2021  •  00:00  •  Dilihat 434x  •  Admin  •  Berita
Hendi Minta ASN Beri Contoh yang Baik

SEMARANG -  Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi akan mengecek kejadian kecelakaan yang menimpa rombongan RSUD KRMT Wongsonegoro saat berwisata ke Gunungkidul.

Saat dimintai tanggapan, wali kota yang akrab disapa Hendi mengaku belum mengetahui kabar tersebut. PIhaknya akan segera berkomunikasi dengan Direktur RSUD mengenai kejadian tersebut 

Dia menekankan, sebagai pelayan masyarakat pada prinsipnya ASN harus memberikan contoh yang baik untuk mengurangi mobilitas serta menjauhi kerumunan di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan masa PPKM ini.

"Maka, hal-hal seperti itu seharunya bisa dilakukan kawan-kawan di lingkungan birokrasi Kota Semarang," ujarnya, Senin (20/9/2021).

Hendi memaparkan, sebenarnya masyarakat sudah boleh berwisata seiring dengan menurunnya level PPKM di Kota Semarang. Sektor wisata di Kota Lunpia saat ini pun telah dibuka. Namun demikian, dia menegaskan, ASN di lingkungan Pemkot Semarang menahan diri mengurangi mobilitas.

"Kalau boleh tidaknya (berwisata), untuk masyarakat boleh karena wisata sudah dibuka, tapi kalau untuk lingkungan birokrasi Pemkot sebaiknya jadi contoh yang baik," ucapnya. 

Pihaknya akan mengecek terlebihdahulu detail kejadian tersebut. Jika ternyata para pegawai berwisata menggunakan waktu kerja, tidak menutup kemungkinan mereka akan dijatuhi sanksi.

"Sanksi akan kami berlakukan kalau mereka ternyata memakai jam kerja. Yang harusnya kerja, tidaj masuk gara-gara piknik, pasti diberi sanski. Saya akan cek dulu kejadiannya kapan, yang berangkat siapa, seizin siapa," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, Susi Herawati menjelaskan insiden kecelakaan bus wisata yang menimpa rombongan pegawai RSUD merupakan acara pribadi pegawai. Pihak rumah sakit tidak mengakomodir acara tersebut.

"Itu acara pribadi. Itu acara (beberapa pegawai) bersama keluarga. Pihak rumah sakit tidak mengadakan acara itu," terang Susi.
 
Dia mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah penumpang dalam bus tersebut. Namun, dia menyebut, jumlah pegawai RSUD dalam bus itu sekitar 17 orang. Sisanya, keluarga dari pegawai.

"Itu tidak ada ijin dengan saya, tidak ada hubungannya dengan rumah sakit," ucapnya.
 
Susi mengatakan, tak bisa melarang berwisata. Dia hanya mengimbau pegawai agar tidak sembarangan saat berwisata mengingat masih suasana PPKM.
 
"Kami sudah imbau untuk tetap waspada dan kendalikan diri. Ini kan masih PPKM. Kita tidak bisa larang mereka rekreasi tapi kita semua harus waspada," tegasnya.

Menu Portal

Berita Populer

Berita Media