Semarang Bakal Miliki Taman Pasif Lagi di Pusat Kota


21 Mei 2024  •  08:00  •  Dilihat 2396x  •  Admin  •  Berita
Semarang Bakal Miliki Taman Pasif Lagi di Pusat Kota

Pemerintah Kota Semarang kembali mendapatkan satu ruang terbuka hijau (RTH) yakni berupa taman pasif dari dana corporate social responsibilty (CSR) BRI Semarang Pandanaran

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama jajaran Pemkot Semarang dan BRI Semarang Pandanaran melaksanakan groundbreaking pembangunan Taman Brilian di Jalan Pandanaran, Jumat (17/5/2024).

Dana CSR yang digunakan untuk pembangunan taman sebesar Rp 1,4 miliar.

"Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi BRI yang sudah memberikan CSR berupa taman. Tentu, akan bisa memperindah Kota Semarang," kata Ita, sapaannya usai groundbreaking.

Setelah taman jadi, ia meminta agar dinas terkait melakukan perawatan dengan maksimal. Terlebih, Taman Brilian akan dijadikan ikon karena lokasinya berada di pusat keramaian.

Apalagi, lokasi tersebut adalah pusat oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang.

"Diharapkan, ini jadi icon Kota Semarang. Teman-teman harus ngopeni. Kalau diopeni, BRI pasti akan tambah lagi. Kan masih banyak taman yang didekat BRI," tuturnya. 

PGS Pemimpin Cabang BRI Semarang Pandanaran Nurning Widayati mengatakan, taman yang dibangun melalui CSR ini diharapkan bisa menjadi taman yang tidak hanya ruang terbuka hijau melainkam bisa berfungsi sebagai pedestrian. 

Ia berharap jika lebih luas lagi, maka bisa menjadi taman aktif yang bisa membangun kreatifitas masyarakat Kota Semarang. Pembangunan Taman Brilian ini ditargetkan selesai dalam tiga bulan ke depan. 

"Harapan kami, pemkot bisa melakukan pemeliharaan setelah pembangunan. Kami juga harap bisa membangun taman-taman lain. Kami ada empat cabang yang bisa kami tumbuhkan taman-taman baru," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, Taman Brilian memiliki luas 450 meter persegi. 

Taman ini merupakan taman pasif. Sehingga, tidak bisa digunakan publik sebagai tempat berkumpul. Menurutnya, taman ini cukup sulit jika dijadikan taman aktif. 

"Banyak faktor jika jadi taman aktif, butuh tempat parkir. Parkirnya disini agak sulit. Kita perlu sinergi dengan dishub," tandasnya. 

Menu Portal

Berita Populer

Berita Media