Bantu Petani, Mbak Ita Luncurkan "Petruk Semar" untuk Pasarkan Hasil Panen
18 November 2024 • 23:00 • Dilihat 1284x • Admin • Berita
Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali membuat inovasi pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Kali ini Mbak Ita, sapaan akrabnya meluncurkan Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya), truk operasional untuk memasarkan hasil pertanian di Kota Semarang.
"Petruk Semar ini adalah mobil yang akan digunakan untuk penjualan hasil-hasil pertanian dari Kota Semarang, baik dari kebun dinas maupun para petani," ujar Mbak Ita saat pembukaan Semarang Agro Expo 2024 di Balai Benih Pertanian (BPP) Tambangan Mijen, Jumat (15/11). Pihaknya menambahkan bahwa keberadaan truk ini diharapkan memutus mata rantai distribusi dan langsung menghubungkan kelompok tani dengan pasar.
Ke depan, Mbak Ita berencana menyediakan anggaran agar Petruk Semar ini dapat beroperasi di setiap kecamatan. "Tadi saya sudah minta, kalau anggarannya ada di tahun 2025, kita siapkan untuk seluruh kecamatan. Ini untuk mendukung urban farming dan kelompok tani agar bisa langsung memasok kebutuhan masyarakat," terang Mbak Ita.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti’ah, menjelaskan bahwa kendaraan ini tidak hanya memasarkan hasil kebun dinas, tetapi juga memfasilitasi petani dalam memasarkan produk mereka. "Kami harapkan Petruk Semar bisa menjadi solusi saat panen raya, di mana sering terjadi kendala pemasaran. Mobil ini akan berkeliling ke berbagai lokasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen," katanya.
Petruk Semar sendiri telah dimodifikasi dengan rak-rak khusus untuk memudahkan penjualan langsung berbagai produk, seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak, dan komoditas pertanian lainnya. Nantinya truk akan berpindah-pindah menyesuaikan kegiatan pemerintah seperti Pak Rahman, Pasar Tani, Semarang Farmers Market atau kegiatan lain yang diperbolehkan untuk memasarkan produk pertanian.
“Jadi dengan Petruk Semar, kita tidak perlu membuat stan-stan khusus. Mobil ini bisa langsung datang ke acara pemerintah atau pasar tani dengan membawa produk pertanian yang lengkap,” imbuhnya.
Meski demikian, Dinas Pertanian Kota Semarang memastikan bahwa produk yang dipasarkan melalui Petruk Semar telah melewati proses quality control untuk menjamin kualitas. "Jadi tidak semua hasil pertanian itu nanti bisa masuk ke kami, tapi tetap harus kami kurasi. Kita tentukan mana-mana barang yang secara kualitas memang bisa dimasukkan ke dalam fasilitasi penjualan kami." tambah Shoti’ah.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mensosialisasikan kepada para petani agar produk hasil panennya dapat dititipkan pemasarannya melalui Petruk Semar ini.